Pendidikan merupakan
suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya. Mengingat
perkembangan IPTEK yang begitu cepat, maka di dalam pendidikan diperlukan
adanya suatu pembelajaran yang lebih bisa mengorientasikan siswa aktif,
sehingga mereka dapat berfikir kritis dan bisa lebih kreatif yang nantinya
dapat berfungsi ntuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu pembelajaran seperti apakah yang diharapkan?. Pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa tentunya
berorientasi kepada kemampuan berpikir siswa sehingga mereka dapat berpikir
kritis dan kreatif yang nantinya dapat mereka gunakan dalam memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
Anak kritis mempunyai
ciri - ciri memiliki kemampuan komunikasi yang cukup baik, bicaranya cukup jelas,
dan mampu menganalisa bagaimana menanggapi masalah dengan cepat dan tepat. Jiwa
yang kritis akan menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi cerdas dan pemberani.
Untuk menciptakan anak kritis, dapat dilakukan dengan cara guru memberi
kebebasan anak untuk berpikir serta mengemukakan pendapat yang ada di
pikirannya. Lalu bagaimana
dengan anak kreatif ??? Kreatif berarti mampu menciptakan hal-hal yang baru
atau berbeda dari sebelumnya. Kreativitas merupakan suatu proses dari cara berfikir yang
berbeda sehingga dapat mnghasilkan suatu produk yang berbeda dan bermanfaat
bagi masyarakat. Orang yang kreatif pada umumnya memiliki ciri pribadi, seperti
mempunyai daya imajinasi yang kuat, inisiatif, minatnya yang luas, bebas dalam
berfikir, bersifat ingin tahu, selalu ingin mendapat pengalaman yang baru, percaya
pada diri sendiri, penuh semangat, berani mengambil resiko, berani dalam
pendapat dan keyakinan. Anak pastinya mempunyai kekreatifan yang
berbeda-beda, karena pribadi anak pastinya unik. Cara yang menjadikan anak
kreatif antara lain dengan melakukan pengasuhan dengan tepat dimana kita tidak
membatasi ruang bagi anak untuk mencoba apapun yang ia mau sesuai dengan
kemampuannya, biarkan dia berkreasi sendiri.
Problem solver adalah
pembelajaran yang berbasis masalah dimana anak diberi permasalahan agar mereka
mampu berpikir aktif, krits, dan kreatif sehingga mampu menyelesaikan masalah
dengan baik. Seorang guru dapat
memberikan suatu proses pembelajaran yang digunakan dengan
memberikan masalah kepada anak untuk dapat dipecahkan secara logis dan rasional
dengan melibatkan proses mental dan intelektual sehingga masalah dapat
dipecahkan secara tepat dan cermat
dan anak pun jadi bisa berfikir kritis dan tertanam sikap kekreativitasan. Beberapa langkah untuk menjadikan anak
problem solver yaitu siswa harus dapat merumuskan masalah, menganalisis
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis, siswa
mengambil atau merumuskan kesimpulan, merumuskan rekomendasi pemecahan masalah,
dan siswa akan menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai dengan
rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
Kritis, kreatif dan
problem solver merupakan suatu komponen yang utama untuk menjadikan anak
sebagai individu yang berkualitas. Seorang pendidik diharapkan mampu untuk
mengarahkan siswanya supaya menjadi individu yang kritis, kreatif, serta
problem solver. Untuk
menjadikan anak kritis dan kreatif dapat dilakukan dengan memberikan suasana
dan situasi belajar yang kondusif yang dapat melibatkan aspek mental dan
intelektual dengan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Sehingga siswa
juga terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar