Total Tayangan Halaman

Rabu, 19 September 2012

Menjadikan Anak Sebagai Individu Yang Kritis, Kreatif, dan Problem Solver


Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Mengingat perkembangan IPTEK yang begitu cepat, maka di dalam pendidikan diperlukan adanya suatu pembelajaran yang lebih bisa mengorientasikan siswa aktif, sehingga mereka dapat berfikir kritis dan bisa lebih kreatif yang nantinya dapat berfungsi ntuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Lalu pembelajaran seperti apakah yang diharapkan?. Pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa tentunya berorientasi kepada kemampuan berpikir siswa sehingga mereka dapat berpikir kritis dan kreatif yang nantinya dapat mereka gunakan dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Anak kritis mempunyai ciri - ciri memiliki kemampuan komunikasi yang cukup baik, bicaranya cukup jelas, dan mampu menganalisa bagaimana menanggapi masalah dengan cepat dan tepat. Jiwa yang kritis akan menjadikan anak tumbuh menjadi pribadi cerdas dan pemberani. Untuk menciptakan anak kritis, dapat dilakukan dengan cara guru memberi kebebasan anak untuk berpikir serta mengemukakan pendapat yang ada di pikirannya. Lalu bagaimana dengan anak kreatif ??? Kreatif berarti mampu menciptakan hal-hal yang baru atau berbeda dari sebelumnya. Kreativitas merupakan suatu proses dari cara berfikir yang berbeda sehingga dapat mnghasilkan suatu produk yang berbeda dan bermanfaat bagi masyarakat. Orang yang kreatif pada umumnya memiliki ciri pribadi, seperti mempunyai daya imajinasi yang kuat, inisiatif, minatnya yang luas, bebas dalam berfikir, bersifat ingin tahu, selalu ingin mendapat pengalaman yang baru, percaya pada diri sendiri, penuh semangat, berani mengambil resiko, berani dalam pendapat dan keyakinan. Anak pastinya mempunyai kekreatifan yang berbeda-beda, karena pribadi anak pastinya unik. Cara yang menjadikan anak kreatif antara lain dengan melakukan pengasuhan dengan tepat dimana kita tidak membatasi ruang bagi anak untuk mencoba apapun yang ia mau sesuai dengan kemampuannya, biarkan dia berkreasi sendiri.
Problem solver adalah pembelajaran yang berbasis masalah dimana anak diberi permasalahan agar mereka mampu berpikir aktif, krits, dan kreatif sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Seorang guru dapat memberikan suatu proses pembelajaran yang digunakan dengan memberikan masalah kepada anak untuk dapat dipecahkan secara logis dan rasional dengan melibatkan proses mental dan intelektual sehingga masalah dapat dipecahkan secara tepat dan cermat dan anak pun jadi bisa berfikir kritis dan tertanam sikap kekreativitasan. Beberapa langkah untuk menjadikan anak problem solver yaitu siswa harus dapat merumuskan masalah, menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, pengujian hipotesis, siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan, merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, dan siswa akan menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.
Kritis, kreatif dan problem solver merupakan suatu komponen yang utama untuk menjadikan anak sebagai individu yang berkualitas. Seorang pendidik diharapkan mampu untuk mengarahkan siswanya supaya menjadi individu yang kritis, kreatif, serta problem solver. Untuk menjadikan anak kritis dan kreatif dapat dilakukan dengan memberikan suasana dan situasi belajar yang kondusif yang dapat melibatkan aspek mental dan intelektual dengan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Sehingga siswa juga terlatih untuk dapat memecahkan masalah dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar